
Bandar Narkoba Terbesar Di Indonesia – Freddy Budiman (38 tahun), terpidana mati kasus narkoba, dipotret orang saat menghadiri pengumuman kasusnya. Dia masih mengontrol distribusi narkoba di penjara. Kasus Freddy terjadi pada Selasa (14 April 2015) di salah satu gudangnya di Mutiara Taman Palem, Jakarta Barat. (KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA)
JAKARTA, KOMPAS.com – Fikri, putra Freddy Budiman, baru-baru ini menceritakan kisah mendiang ayahnya dalam video program bersama Gritte Agatha di YouTube Gritte yang tayang pada 17 Maret 2021.
Bandar Narkoba Terbesar Di Indonesia
Freddy Budiman diketahui sebagai gembong narkoba yang dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 di Lapas Nukambangan Cilacap, Jawa Tengah.
Bareskrim Minta Polda Sulsel Usut Pengedar Narkoba Ngaku Dilindungi Polres
Ia divonis mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 15 Juli 2013 karena memiliki 1,4 juta butir ekstasi yang diselundupkan dari Tiongkok pada Mei 2012.
Freddy kembali bermasalah dengan polisi hingga divonis 18 tahun penjara setelah kedapatan memiliki 300 gram heroin, 27 gram sabu, dan 450 gram bahan ekstasi.
Tidak persis di atas sana. Freddy yang terpidana mati ditangkap dan mengaku masih menguasai bisnis narkoba di balik jeruji besi.
Baca Juga: Kisah Anak Freddy Budiman Sebelum Dieksekusi Ayahnya, yang Minta Doa Isya di Masyarakat Agar Tak Menangis
Press Release Penangkapan Pengedar Narkotika Jenis Sabu
Freddy mengatur produksi obat baru tersebut, dengan pabrik yang berlokasi di sebuah toko di Cengkareng, Jakarta Barat pada bulan April 2015.
“Di penjara ada ruang tunggu, ruang tunggu khusus lapas. Saya menggunakannya untuk komunikasi. “Jadi selama ini saya ngomong soal ruang tunggu di sana,” kata Freddy.
Berkat fasilitas tersebut, Freddy mengaku bisa menghubungi timnya di berbagai Lapas seperti Lapas Cipinang dan Salemba. Ia bahkan bisa menghubungi jaringannya di Belanda.
Dia mengungkapkan bahwa sejak hukumannya pada tahun 2013, perusahaan hanya memiliki sisa beberapa bulan dari 1,5 tahun penjaranya untuk menunggu eksekusi.
Seorang Petani Menyambi Bandar Narkoba, 15 Kg Sabu Dan Ribuan Ekstasi Diamankan
“Ngomong-ngomong, saya sudah karantina sekitar satu setengah tahun jadi (penggerebekan narkoba) baru beberapa bulan dan sudah ada tawaran dari mereka (organisasi). Istilahnya untuk obat baru, ekstasi. “Mungkin.” (pendistribusiannya) dari jalur baru,” jelas Freddy.
Freddy menjelaskan, jaringannya membutuhkan dirinya untuk mendistribusikan obat baru karena tidak ada orang Indonesia selain dia yang bisa mengelolanya.
“Sebenarnya ini bukan inisiatif pribadi saya, tapi jaringan yang menentukan saya. Karena di Indonesia tidak ada orang selain kita,” jelasnya.
Freddy kemudian beralasan, peraturan perundang-undangan di Indonesia terkait penyalahgunaan dan peredaran narkoba masih tergolong longgar sehingga ia bertekad melanjutkan bisnis ilegal tersebut.
Siti Nurizka Dpr Ri Apresiasi Bareskrim Ungkap Gembong Narkoba Besar
“Ya mungkin saya akan melihat hukum di Indonesia, selama ini hukuman mati bisa diubah kalau kita berperilaku baik. 1,5 sampai 2 tahun ini saya hanya diisolasi, hukuman ini saya terima,” kata Freddy.
“Mungkin saya takut dengan gelombang 1 dan gelombang 2 eksekusinya (mati). Tapi saya tidak takut dieksekusi,” kata Freddy.
“Saya punya keluarga, saya punya kehidupan, saya punya anak yang harus diurus. (Jadi) saya terima saja tawaran jaringan itu,” lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan harian dan berita terhangat dari Kompas.com. Gabung di grup Telegram “Update Berita Kompas.com”, klik link https://t.me/kompascomupdate lalu gabung. Pertama, Anda harus menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
Penyergapan Mengerikan Bandar Sabu Besar Sumatera, Intel Tni Ditebas Parang Dikepung 50 Orang
Tag: gembong narkoba Freddy Budiman, gembong narkoba Freddy Budiman, gembong narkoba Freddy Budiman, terpidana mati Freddy Budiman, tokoh Freddy Budiman
Berita Terkait: Jadi Kurir Sabu, Kakak Bos Narkoba Freddy Budiman Ditangkap Kesaksian Anak Freddy Budiman: Ayah Ditangkap Kasus Narkoba Karena Faktor Lingkungan Kesaksian Anak Freddy Budiman meminta Isha berdoa di masyarakat sebelum ayahnya dieksekusi agar dia Tak Bisa Menangis Tokoh Freddy Budiman, Gembong Narkoba yang Terlibat Kasus Kabin Kisah Romantis Tokoh Freddy Budiman di Matanya: Kakek Masih Ayah yang Baik
Jixie mencari berita yang sesuai dengan minat dan pilihan Anda. Kumpulan berita ini disajikan sebagai berita kurasi yang lebih relevan dengan minat Anda.
Akunnya “ditangguhkan” sejak ia menurunkan penumpang yang tidak mau memakai helm. Para “driver” ojol bingung mencari uang. Baca 77.355 kali
Cipayung Plus Nilai Kapolda Sumut Tidak Responsif Terhadap Laporan Dan Aduan Masyarakat
Nasib Ojol yang menurunkan penumpang di Klender tanpa memakai helm “terhalang” karena review negatif dibaca 8.187 kali.
Jika warga Jakarta perlu mengganti KTP setelah pindah ibu kota, namun mereka keberatan karena membuang-buang uang dan menimbulkan masalah. Baca 2.668 kali
Pengakuan MGP hanya dibayar Rp 1 juta usai syuting film porno, padahal dijanjikan Rp 15 juta. Baca 2.610 kali
Informasi Anda akan digunakan untuk memverifikasi akun Anda jika Anda memerlukan bantuan atau jika aktivitas yang tidak biasa terdeteksi di akun Anda. Inilah pertama kalinya Freddy Budiman bersentuhan dengan narkoba dan menjadi gembong narkoba terbesar di Indonesia. Nama Freddy Budiman sang gembong narkoba kembali ramai diperbincangkan publik. Hal ini bertepatan dengan hukuman mati yang dijatuhkan hakim kepada Ferdy Sambo.
Penyelundupan Narkoba Ke Indonesia Tetap Tinggi Di Masa Pandemi Covid 19
Jakarta, – Nama gembong narkoba Freddy Budiman kembali ramai diperbincangkan opini publik. Hal ini senada dengan Ferdy Sambo yang divonis hukuman mati oleh majelis hakim pada Senin (27 Februari 2023) atas pembunuhan Brigjen J.
Hukuman mati merupakan salah satu hukuman pidana yang masih diperdebatkan oleh banyak kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga para ahli hukum di Indonesia. Hanya segelintir terdakwa dari jutaan kasus di Indonesia yang menerima hukuman mati. Di antara mereka yang tercantum adalah Freddy Budiman, Amrozi, Mukhlas, Imam Samudra, dan Mary Jane.
Freddy Budiman diketahui memiliki lima istri yang masing-masing istri mempunyai satu anak, kecuali yang terakhir, istri kelimanya, Henny Christoffel alias Hani, yang dinikahinya di Sel.
Fikri Budiman, putra istri kedua Freddy Budiman menceritakan momen pertama kali ayahnya menemukan narkoba.
Waduh, Uang Narkoba Fredy Pratama Ternyata Buat Bisnis Karaoke Hingga Hotel
“Ayah biasanya jujur kalau saya tanya soal narkoba, misalnya saat pertama kali tahu tentang narkoba,” kata Fikri Budiman dari podcast Aiman Kompas TV, Senin (27 Februari 2023).
Freddy Budiman, sang pengedar narkoba, mengetahui tentang narkoba saat masih duduk di bangku SMA di Surabaya.
“Ayah tidak pernah menyebutkan tahun ajaran, tapi soal sekolah, dia bersekolah di SMA di Surabaya. Ayah keras kepala dan mulai menggunakan (narkoba), akhirnya dia didorong ke Surabaya. Dia menggunakan narkoba ketika dia masih “muda.” “Menggunakan narkoba tidak sesulit sekarang, ayah juga bercerita hal serupa,” ujarnya.
“Karena ayah selalu berkata: ‘Bukan itu yang aku inginkan, bukan itu yang aku inginkan’. Setiap kali kita berbicara tentang narkoba, hal ini selalu muncul. Intinya, Dede harus ingat, bukan itu yang diinginkan Ayah, tapi situasi yang menuntutnya.” “Ayah seharusnya seperti itu,” katanya.
Grebek Markas Narkoba Di Jambi, Emak Emak Ini Malah Kena Teror Dari Sosok Misterius, Rumah Sampai Dilempari Kotoran
Flashback Freddy Budiman, pengedar narkoba terbesar di Indonesia. Bahkan, memiliki jaringan distribusi internasional kelas dunia.
Freddy Budiman divonis hukuman mati pada Juli 2013 karena memiliki 1,4 juta butir ekstasi yang diselundupkan dari Tiongkok pada Mei sebelumnya.
Eksekusi Freddy Budiman baru terjadi pada Juli 2016 oleh regu tembak Nusakambangan di Lapas Nusakambangan. Freddy menunggu tiga tahun sebelum dieksekusi.
Freddy Budiman yang dikenal sebagai pengedar narkoba besar memutuskan hijrah setelah kematiannya. Dalam beberapa kasus, Freddy tampak mengubah penampilannya, yang sebelumnya memiliki rambut pirang sejumput.
Berita Peredaran Narkoba 43 Kilogram Terkini Dan Terbaru
Namun, sebelum dieksekusi, ia kerap mengenakan kopiah, ao dai putih, dan janggut panjang. Ustadz Fatih bahkan menyebut Freddy Budiman diketahui sudah bertaubat.
Dikisahkan, gembong narkoba itu membacakan Alquran sebanyak tujuh kali. Hal itu dilakukan Freddy Budiman jelang eksekusi dua hari di Lapas (LP) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 29 Juli 2016.
“Tahukah Anda? Mulai hari ini hingga dua hari berikutnya, dia membaca Al-Quran tujuh kali sehari,” ujarnya.
Saat tiba waktunya eksekusi, regu tembak menembakkan peluru timah ke arah Freddy Budiman. Ustadz Fatih Karim juga mengungkapkan, Freddy Budiman meninggal sambil tersenyum dan membacakan Tahlil sebagai permintaan terakhirnya.
Kapolri Sebut Indonesia Jadi Konsumen Terbesar Narkoba
“Saat saya difoto oleh sipir penjara teman saya, dia berteriak: ‘Ustadz, doakan ustadz, wajahnya Mas Freddy.'” Dikirim. Ya Tuhan, saya menangis, saya tertawa, dia, tertawa. Dahinya ditaburi manik-manik jagung. butiran keringatnya. Beliau bersabda: “Seperti yang disabdakan Rasulullah, tanda-tandanya menunjukkan bahwa seseorang itu Husnul Khatimah. (ketat)
Berharap keadilan, ayah mahasiswa korban tusukan bakso ini mendapat bantuan hukum dari 23 pengacara IPHI di Jawa Timur. 20 September 2023 – 10:09 Samsul Arif, ayah seorang siswi SD di Gresik yang menjadi buta setelah ditikam teman sekelasnya dengan tusuk bakso, akhirnya mendapat dukungan hukum dari lembaga bantuan bantuan hukum IPHI di Jawa Timur.
Tol Binjai-Langsa Stabat-Kuala Bingai dibuka hari ini dan tetap gratis sedangkan Sumatera 20 September 2023 – 10:06 Ruas Tol Binjai-Langsa Stabat-Kuala Bingai resmi sepanjang 7,55 km yang berlangsung pada tanggal 20 September bebas beroperasi pada tahun 2023, tetapi harganya tetap.
UMKM yang didukung energi terbarukan dari Pertamina akan melestarikan dan menjaga lingkungan di Jawa Timur. 20/09/2023 – 10:05 PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Tuban SPBU Jatimbalinus menyelenggarakan edukasi dan pemanfaatan PLTS di Jatimbalinus, Desa Tasikharjo, Jenu, Kabupaten Tuban
Bongkar Jaringan Narkoba Internasional Terbesar, Polri Raih Penghargaan Rekor Muri
Carlo Ancelotti: Turnamen Liga Champions spesial untuk Real Madrid World Football 20 September 2023 – 10:05 Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menganggap Liga Champions sebagai turnamen spesial untuk timnya.
PBNU sangat prihatin dengan kasus Pulau Rempang, ini hasil permohonan Ulama NU Nasional 20 September 2023 – 09:59 Hasil permohonan Konferensi Nasional (Munas) Alim Ulama NU yang diselenggarakan Alim Ulama NU PBNU di Jakarta, menyerukan masyarakat dan pihak berwenang untuk mengakhiri kekerasan
Usai menggeledah RSUD Syekh Yusuf Gowa, Kejari Gowa menyita sejumlah dokumen dari buku bisnis beberapa pegawai di Sulawesi.
Cerita Banyak Rumakiek yang “dimusuhi” oleh Shin Tae-yong hingga menjadi pahlawan dalam kemenangan tim Indonesia U-24 melawan timnas Kyrgyzstan. 20 September 2023 – 05:00 Banyak Rumakiek menjadi pahlawan kemenangan timnas U-24 Indonesia U-24 atas Kyrgyzstan dengan skor 2:0 pada laga grup F Asian Games 2022, Selasa (09) / 19/2023), Malam WIB.
Kiprah Alex Bonpis Jadi Bandar Narkoba Terbesar Di Kampung Bahari Hingga Bertransaksi Dengan Jenderal Polri Halaman All
Mengungkap kesaksian Kolonel Latief yang diutus Letkol Untung Cs menemui Soeharto sebelum terjadinya G30S-PKI nasional. 20 September 2023 – 05:10 Hal terpenting lainnya yang tak terbaca oleh para konspirator G30S-PKI adalah sikap Mayjen Soeharto, Panglima Kostrad, yang mempunyai pasukan besar.
Indra Sjafri mengungkap kenyataan menyedihkan
Bandar narkoba di indonesia, kasus narkoba terbesar di indonesia, bandar narkoba terbesar di dunia, bandar narkoba terkaya di indonesia, bandar terbesar di indonesia, daftar bandar togel terbesar dan terpercaya di dunia, bandar slot terbesar di indonesia, pengedar narkoba terbesar di indonesia, bandar narkoba terbesar, mafia narkoba terbesar di indonesia, situs bandar togel terbesar di dunia, bandar besar narkoba di indonesia