Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya

Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya

Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya – “Katakanlah: ‘Percayalah padanya atau kafir (sama halnya dengan Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan ketika Al-Qur’an dibacakan kepadanya tersungkur karena kelelahan (QS. 17:107). : ‘Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami akan terkabul.’ (QS. 17:108) Dan mereka tersungkur sambil menangis, dan mereka menjadi lebih khusyuk.’ (QS. 17:109)”

Allah Ta’ala bersabda kepada Nabi-Nya (saw): “Wahai Muhammad”, (“Katakan”) kepada orang-orang kafir tentang Al-Qur’an yang telah Engkau bawakan kepada mereka; aminuu biHii au laa tu’minuu (“Percaya kepada-Nya atau kafir.”) Artinya sama saja bagi Allah Ta’ala, beriman atau tidak, tetaplah kebenaran yang diturunkan dan disebutkan oleh-Nya pada abad-abad sebelumnya. Per buku-

Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya

Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya

Sebab beliau bersabda: Inal laddina utul kitaba minn kabalihi (‘Sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu terlebih dahulu’), yaitu orang-orang yang bertakwa di antara ahli Kitab yang berpegang pada Kitabnya, melestarikannya dan tidak mengubah atau mengubahnya. untuk menggantikan; Idja yutla alaihim (“ketika dibacakan kepada mereka”), yaitu Al-Qur’an ini, yakhiruna lil adjkani sujjadan (“Mereka bersujud dengan wajah bersujud.”) adzkan adalah bentuk jamak dari ziqn yang artinya bagian pada wajah (dagu). Yakni sebagai rasa syukur atas apa yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka, yaitu berupa menjadikan mereka suatu kaum yang mengenal Rasul yang kepadanya Kitab ini diturunkan.

Alasan Surat Al Isra Disebut Juga Dengan Surat Bani Israil

Oleh karena itu mereka berkata: Subhana Rabbina (“Maha Suci Rabb kami.”) Artinya, dalam penghormatan dan pujian atas kekuasaan-Nya yang sempurna. Dan dia tidak pernah mengingkari janji yang telah dia buat melalui para nabi sebelumnya tentang pengiriman Muhammad (saw). Oleh karena itu mereka juga mengucapkan: Subhana rabbina incana wa’du rabbina lamafuulan (“Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya Tuhan kami akan dikabulkan.”)

Dan kata-katanya: wa yakhiruna lil adzkani yabkuna (“Dan mereka tersungkur sambil menangis.”) menandakan ketundukan mereka kepada Tuhan dan keimanan serta pembenaran mereka terhadap Al-Qur’an dan rasulnya. Wa yaziiduHum khusyuu’an (“Dan mereka menjadi lebih rendah hati.”) Makna, keimanan dan kepasrahan bertambah. Sabda beliau: “Wa Yakhirruna” adalah ‘athaf’ alam diatas alam lainnya.

Tag:107, 108, 109, Agama Islam, Al Isra’, Al-Isra’, Al-Qur’an, Ayat, Bahasa Indonesia, Ibnu Katsir, Islam, Agama, Surah, Surat, Tafsir, Tafsir al-Quran, Tafsir ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Israa’ Ayat 107-109 “Dan (ingatlah), ketika Kami turunkan kepadamu: ‘Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi seluruh umat manusia.’ Manusia dan (dan juga) pohon-pohon dikutuk dalam Al-Qur’an. Dan Kami telah membuat mereka takut, namun hal itu justru menambah kemaksiatan mereka.”

Tentang firman Allah: wa idj kulna laka inna rabbaka ahatha bin nasi (“Dan ingatlah ketika Kami menurunkan kepadamu: ‘Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi seluruh umat manusia’”) Mujahid, ‘Urwah bin az-Zubayr, al -Hasan, Qatadah dan lain-lain berkata: “Artinya: Dia menyelamatkan kamu dari mereka.”

Surat Al Isra Ayat 17, Bukti Azab Allah Sudah Ada Sejak Zaman Nabi

Dan sabdanya: wa ma jaanal ruyal lati arainaka illa fitnatl lin nasi (“Dan kami tidak mengarang mimpi yang kami tunjukkan kepadamu, melainkan sebagai ujian kemanusiaan.”) Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Ibnu. Abbas berkata mengenai perkataannya: “Itulah pemandangan mata yang diperlihatkan kepada Rasulullah pada malam beliau melakukan perjalanan (malam Israel).”

Wasy-syajaratal mal’uunata fil qur-aani (“Dan pohon seperti itu dikutuk dalam Al-Qur’an”) adalah pohon Zakkum. Hal ini diriwayatkan oleh Sufyan bin Uyaina selain Ahmad, Abdurazzaq dan keduanya. Al-Awfi meriwayatkan hal yang sama dari Ibnu Abbas. Demikianlah Mujahid, Saeed bin Jubair, Al-Hasan, Masruq, Ibrahim, Qatadah, Abdurrahman bin Zaid dan banyak ulama lainnya mendefinisikan malam Israel.

Illaa fitnatan (“kecuali cela.”) Artinya : ujian. Jadi pohon yang dikutuk itu adalah pohon Jakkam. Hal ini berdasarkan apa yang disabdakan Rasulullah kepada mereka, bahwa beliau telah melihat surga dan neraka serta telah melihat pula pohon Zakkam. Namun dia menolaknya. Bahkan Abu Jahl-lantullah alaih- berkata: “Beri kami kurma dan jubada (cangkir susu).” Kemudian dia mencampurkan satu makanan (zubadah) dengan yang lain (mentega) dan memakannya: “Makanlah Zakkum ini, kami tidak tahu ada Zakkum lain selain ini.” Kisah ini telah diceritakan oleh Ibnu Abbas dan banyak ulama lainnya.

Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya

Dan perkataannya berlanjut: wa nukhawwifuHum (“Dan kami takut untuk menakut-nakuti mereka”), artinya orang-orang kafir yang diancam dengan siksa dan siksa. Fama Yaziduham ila Tughyanan Kabiraan (“Tetapi itu hanya menambah kemaksiatan mereka.”) Artinya, kemaksiatan yang mereka hadapi karena kekufuran dan kezaliman. Dan hal ini bagi mereka merupakan bentuk penghinaan terhadap Allah Ta’ala.

Surah Al Isra Ayat 24 (17:24 Quran) With Tafsir

Tag:60, Agama Islam, Al Isra’, Al-Isra’, Al-Quran, Ayat, Bahasa Indonesia, Ibnu Katsir, Islam, Agama, Surah, Surat, Tafsir, Tafsir Al-Quran, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Surat-An-Isra’ Ayat 60 Surat Al Isra’ Ayat 17 menjadi bukti bahwa azab Allah SWT sudah berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Segala jawaban-Nya diturunkan kepada orang-orang yang membangkang terhadap perintah dan ketentuan Allah SWT.

Surat al-Isra sendiri merupakan salah satu Surat yang istimewa karena mengisahkan tentang Isra Miraj yang dilakukan oleh Nabi SAW. Oleh karena itu surat 111 ayat ini dinamakan Isra yang artinya perjalanan malam.

Artinya: “Dan berapa banyak kaum yang telah Kami binasakan setelah Nuh? Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Yang Melihat dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”

Menurut tafsir Al Quran Kementerian Agama (Kemenag) dan Ibnu Katsir, Surat Al Isra ayat 17 mengatakan bahwa Allah SWT tidak membedakan perilaku bangsa dulu dan sekarang.

Tafsir Surah Al Isra’ Ayat 84 85

Bangsa mana pun yang menentang perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, maka pahalanya sama dengan pahala yang Allah berikan kepada bangsa-bangsa sebelumnya.

“Kemudian Allah menceritakan kisah orang-orang yang mengalami nasib serupa setelah Nuh. Mereka mati karena ketidaktaatan mereka kepada utusan Tuhan yang ditunjuk untuk menghentikan mereka dan mengajak mereka kembali menaati Tuhan,” tulis kementerian tersebut.

Di sisi lain, tafsir Ibnu Katsir menambahkan bahwa Al Isra ayat 17 bisa juga diartikan bahwa generasi yang hidup antara Nabi Adam dan Nuh AS memeluk Islam.

Surah Al Isra Ayat 17 Dan Artinya

“Kamu telah berbohong kepada para rasul terbesar dan makhluk yang paling terpelajar, jadi kamu pantas mendapatkan hukuman yang lebih besar dari mereka (yang menolak rasulnya di masa lalu),” tulis Ibnu Katsir.

Tafsir Surah Al Isra Ayat 110; Kunci Bermunajat Pada Allah

Kelompok oposisi yang dimaksud adalah mereka yang masih memilih menolak ketentuan tersebut. Bahkan setelah mendapat peringatan dari Rasulullah SWT.

“Bangsa mana pun yang tetap melakukan perlawanan setelah datangnya Rasulullah yang memperingatkannya, niscaya akan mengalami nasib buruk yang sama seperti bangsa-bangsa sebelumnya,” demikian penjelasan Ibnu Katsir.

Dalam surat Al Isra ayat 17 dapat diartikan bahwa Allah SWT memberikan pahala yang bijaksana dan wajar kepada hamba-Nya. Pada saat yang sama, mereka memperingatkan mereka tentang tindakan tercela ini melalui cerita-cerita masa lalu.

Surah al isra ayat 17 32, surah al isra 17, kitab injil dijelaskan allah swt dalam surah al isra 17 ayat, tafsir surah al isra ayat 36, surah al isra ayat 23 beserta artinya, surah al isra ayat, surah al isra ayat 26 27 dan artinya, surah al isra ayat 32 beserta artinya, surat al isra ayat 17 beserta artinya, surah al isra ayat 17, surah al isra ayat 23 dan artinya, al isra ayat 17

Related posts